Siklus Arsenik
Oleh : Hijratus Syaripah H1E109011
Arsenik adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam) dengan simbol As golongan VA, dan nomor atom 33, berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau. karena itulah arsen sangat dikenal dalam urusan racun-meracun makanan, industri pewarna dan cat. Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Senyawa arsenik dalam kehidupan sehari-hari umumnya digunakan sebagai pestisida, herbisida dan insektisida.
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor,. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik. Sedangkan arsenik secara fisik, arsenik memiliki fase solid atau berbentuk padat.
Adapun spesifikasi arsenik sebagai zat kimia adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Keterangan
Nama Indonesia arsen
Nama Inggris Arsenikum
Lambang dan Nomor atom AS/33
Penemu Aristoteles
Tahun ditemukan 400 SM
Negara penemu Yunani
Massa atom relative 74,9216
Bilangan oksidasi ±3 dan 5
Konfigurasi electron [Ar] 3d'º4s²2p³
Titik didih 876 K
Titik lebur 1.090 at 28 atm K
Massa jenis 5,78 g/cm³
Struktur kristal Rhombohedral
Eelktronegativitas 2,18
Radius atom 1,39 Aº
Volume atom 13,10 cm³/mol
Radius Kovalensi 1,20 Aº
Entalpi penguapan 32,4 kJ/mol
Entalfi pembentukan 27,7 kJ/mol
Konduktivitas listrik 3,8 x 10 ohm/-1 cm/-1
Konduktivitaa panas 50 Wm/-1 K/-1
Potensial ionisasi 9,81 V
Kapasitas panas 0,33 Jg/-1 K/-1
Warna Abu-abu
Periode 4
Golongan VA
Nama golongan Nitrogen
Wujud Padat
Jenis unsur Semi logam
Asal unsur Unsure alam
Manfaat Bahan racun serangga, tonik rambut, gelas, keramik, pestisoda, cat, dan alat-alat listrik
Arsenik membentuk senyawa seperti :
• Asam arsenat (H3AsO4)
• Asam arsenit (H3AsO3)
• Arsen trioksida (As2O3)
• Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
• Kadmium arsenida (Cd3As2)
• Galium arsenida (GaAs)
• Timbal biarsenat (PbHAsO4)
Arsenik sebagai racun adalah arsen trioksida (As2O3 ). Bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut dalam air. Arsenik yang ditemukan di air adalah arsenat V (HAsO42-) dan arsenit III (H3AsO3). Di alam bebas arsenat dan arsenit dapat mengalami reaksi redoks bolak balik. Konsentrasiny adapat mencapai 200-4400 ppb, atau 0.2-4.4 ppm (part per million).Bentuk lainnya adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah realgar As4S4. Keduanya sempat populer sebagai bahan cat, namun karena toksik akhirnya tidak dipakai lagi. Adapun arsenik bentuk gasnya, yang beracun; adalah arsin (As2H3). Arsenik juga mampu menghambat produksi ATP, yaitu sumber energi bagi sel-sel hidup. Melalui berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan menyebabkan meningkatnya produksi hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera.
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi. Salah satunya Arsen yang terdapat pada Tanah. Arsen terdistribusi sebagai mineral. Sehingga arsen pada tanah dapat merembes ke air tanah. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per milyar). Dalam tanah dan sedimen, konsentrasi arsen akan meningkat apabila ada kontaminasi arsenik yang bersumber dari manusia atau sumber alamiah. Misalnya pada sumber alamiah seperti hujan. Intensitas Hujan dapat mempengaruhi besarnya konsentrasi arsen dalam tanah dan sedimen. Semakin besar intensitas hujan, maka semakin banyak air yang masuk ke dalam tanah yang mana kemudian air tersebut membawa/melarutkan arsen. Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai/tanah liat dan tanah dengan kaya bahan organik.
Sudah kita ketahui bahwa arsen merupakan mineral yang ada dalam tanah Tanah. Tanah yang mengandung senyawa arsenat yang sebagian dapat larut dalam air kemudian diserap kembali oleh sedimen. Dengan bantuan bakteri terdekomposisi menjadi senyawa arsenit. Selanjutnya arsenit dirubah menjadi senyawa asam metil arsenit. Sebagian asam metil arsenit larut dalam air dan sebagian lainnya dirubah oleh bakteri menjadi asam dimetilarsenit. Asam dimetilarsenit dalam air dirubah menjadi trimetilarsenit dan dimetilarsin. Di udara asam trimetilarsenit bereaksi dengan dimetilarsin menghasilkan senyawa asam dimetilarsenit yang dapat terserap kembali kedalam sedimen.
(siklus Arsenik)
REFERENSI
Buku :
Haris D. 2008. Ensiklopedi Unsur-unsur Kimia. Jakarta: PT Kawan Pustaka
hal: 33
Wikipedia. Arsen
http://terselubung.blogspot.com/2009/06/mengenal-arsenik_03.html
Diakses 24 Februari 2010 (11:35)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar